Ki Dalang H. Rusdi Mengangkat Lakon Cerita ‘Wahyu Pulung Ratu’

Berita, Indramayu1360 Dilihat

INDRAMAYU ONLINE – Salah satu acara dalam rangkaian kegiatan HUT Ke-79 RI, Pemkab Indramayu menggelar wayang kulit purwa.

Adalah wayang purwa Langen Budaya mengadakan pementasan di alun-alun Puspa Wangi Indramayu, Minggu (18/8/2024) malam.

Grup wayang terkenal dari Celeng Lohbener yang dipimpin dalang kondang kelahiran Indramayu, H. Rusdi (61) mengangkat cerita berjudul ‘Wahyu Pulung Ratu’ yang baru pertama disajikan ke publik.

Dalam pagelaran malam itu, Ki dalang semakin matang menyuguhkan kesenian wayang purwa. Tak heran karena H. Rusdi termasuk figur dalang paling tersohor di Indramayu.

Pagelaran wayang purwa Langen Budaya dimulai sekitar pukul 20.00 WIB, diawali musik tetalu oleh para nayaga berkostum seragam warna merah hati. Suara gamelan yang terdengar dinamis, mengiringi 3 pesinden, Hj. Duniawati, Ragi Rafika dan Romih Sucita.

Sejam kemudian barulah terdengar suara H. Rusdi, pimpinan sekaligus dalang menyapa penonton.

“Saya dan segenap rombongan mengucapkan terima-kasih kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Indramayu yang telah mengundang kami. Terutama Bupati Nina Agustina yang mempercayakan kami ikut memeriahkan peringatan kemerdekaan RI di alun-alun Puspa Wangi,” ujar ki dalang Rusdi.

Sebagai penghargaan atas upaya Bupati Nina merevitalisasi alun-alun ini menjadi lebih asri, pesinden Regi Rafika membawakan lagu khusus tentang keasrian Puspa Wangi.

Selain itu, kehadiran dalang cilik Satria Kenzo Abiasa di awal pagelaran membuat penonton terkesima. Meski hanya sesaat, Kenzo mampu memperagakan aksi bak dalang kawakan.

Hadir dan memberikan sambutan, Staf Ahli Bupati bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Suwenda.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas nama Bupati Indramayu, mengingat Nina Agustina menghadiri kegiatan terkait peringatan ulang tahun Propinsi Jawa Barat di Bandung pada 19 Agustus 2024.

Suwenda berpesan agar penonton dapat mengambil hikmah dari isi cerita yang disampaikan. Karena wayang tergali dari potensi akar budaya masyarakat sejak jaman di mana para wali menyebarkan agama.

“Hakekat pertunjukan wayang selain sebagai tontonan yang menghibur, juga menjadi tuntunan, yakni sebagai media informasi dalam menyampaikan pesan pembangunan, pesan pemerintah dan pesan-pesan moral,” tutur Suwenda.

Hingga larut malam sejumlah penonton tidak beranjak dari tempat duduk kendati penonton relatif sedikit. Dalang H. Rusdi tidak menampik bila dibandingkan pagelaran di tingkat Kecamatan, di sana antusiasmenya besar.

Terkait hal itu, seorang penyiar salah satu radio, Ebod Mahendra menyayangkan bila pertunjukan wayang sekelas H. Rusdi tidak didahului dengan publikasi.

“Saya baru tahu informasi dari pesan singkat di grup whatsapp,” terang penyiar acara wayang di radio Kijang Kencana FM ini.

Pagelaran wayang purwa bertitel ‘Pagelaran Ringgit Langen Budaya, Acara Dirgahayu Republik Indonesia ke-79 Tahun 2024 Kabupaten Indramayu’ disiarkan live streaming melalui kanal youtube Satria Langen Budaya dengan lebih dari 47 ribu subscribers. (Suripto – indramayu.online)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *